Tidak Ubah Gaya Hidup Warga, 15 Tahun CFD Dinilai Gagal - Poskotanews

JAKARTA (Pos Kota) – Antusiasme warga dalam memanfaatkan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) setiap hari Minggu di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Sudirman sangat tinggi.

Ribuan warga tiap pekannya tumpah di jalanan ibukota tersebut. HBKB pun diadopsi di beberapa jalan di wilayah kota bahkan di daerah lain.

Pekan ini, HBKB meginjak 15 tahun penyelenggaraannya. Namun tujuan utama HBKB untuk mengubah pola hidup warga masih dinilai gagal. Alfres Sitorus, Ketua Penyelenggara CFD mengatakan tujuan utama diselenggarakannya CFD adalah untuk mengendalikan tingkat polusi.

Meski berhasil menurunkan tingkat pencemaran udara hingga 60 persen di Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman, namun jalan di sekelilingnya yang tidak diterapkan aturan HBKB meningkat.

“Tapi lagi-lagi inikan kita masih gagal dalam bagaimana masyarakat Jakarta melihat CFD sebagai triger merubah lifestyle kita. Bahwa jalan-jalan di pinggirannya Sudirman-Thamrin kan tetap pencemaran udara tinggi karena apa masyarakat akan makai di sana berati tujuan utama CFD masih belum diterima oleh masyarakat, berati kita hanya mengalihkan saja,” ungkapnya saat perayaan 15 tahun CFD di Jalan Teluk Betung, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).

Persoalan lain, menurut Alfred, adalah munculnya pesagang kaki lima. Ribuan orang yang berkumpul pasti memiliki peluang ekonomi yang dimanfaatkan pedagang. Namun ketidakteraturan PKL membuat gelaran CFD kumuh, kata Alfred. Karenanya dia meminta agar Pemprov DKI turun tangan untuk membina PKL tersebut.

“Jadi ada urusan terkait pkl itu perlu kita tata dengan sikap yang tegas supaya tidak kumuh seperti ini. Berharap Dinas UMKM menata PKL, kalau bandel-bandel panggil Satpol PP untuk menertibkan harusnya seperti itu. Harusnya ada pemindahan antara yang berdagang makanan, multiproduk dan lain-lain,” tandas Alfred.
(ikbal/sir)

Let's block ads! (Why?)