Kelelahan bekerja kerap kali menjadi masalah serius yang bisa menganggu kesehatan. Bahkan beberapa kasus kematian terjadi akibat bekerja melebihi batas waktu normal. Tak terkecuali profesi dokter yang rentan dengan jam kerja berlebihan.
Pekerjaan di bidang medis yang dihadapkan untuk membantu dan menolong pasien tentu bukanlah perkara mudah, karena dibutuhkan ketelitian dan keterampilan. Lantas bagaimana dengan kehidupan dokter yang harus bekerja 110 jam seminggu?
|
"Dokter hidupnya sehat? Enggak, sangat tidak sehat, dan itu yang sangat saya perjuangkan saat ini. Saya sedang vokal sekali terhadap departemen dan rumah sakit ya, karena kami bekerja 110 jam seminggu, apakah itu ideal? Sama sekali tidak," kata Mesty saat ditemui di Suasana Restauran, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Karena ketika kita terlalu capek pun yang rugi pasiennya, karena kan sekarang banyak patient safety yang bermasalah dan banyak kasus-kasusnya," lanjutnya.
|
Untuk itu, wanita yang juga dikenal di dunia hiburan sebagai model dan pemain harpa ini mengajukan beberapa permohonan agar pihak rumah sakit menambah dokter yang berkualitas. Tak hanya itu, kuota pendidikan untuk dokter juga perlu ditambah. "Jadi bayangkan saja dalam satu angkatan saya hanya berdua belas, dan dalam satu hari itu satu dokter menangani tiga puluh pasien," terang Mesty.
Hal tersebut terkadang membuat Mesty kurang istirahat dan tidur. Jika berlangsung terus menerus dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatannya maupun keselamatan pasien. "Sebenarnya bisa kalau kita nggak tidur, cuma ya itu kadang kalau nggak tidur kita juga kurang fokus, jalan juga udah susah untuk tegaknya," ungkapnya.
Baca Kelanjutan Curhat Mesty Ariotedjo Soal Gaya Hidup Dokter yang Sangat Tidak ... - Detikcom (Siaran Pers) : http://ift.tt/2xFpkF5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Curhat Mesty Ariotedjo Soal Gaya Hidup Dokter yang Sangat Tidak ... - Detikcom (Siaran Pers)"
Post a Comment