Search

Menanti Gaya Hidup Baru Lewat MRT - News Liputan6.com

Direktur Operasional Agung Wicaksono mengatakan, hadirnya MRT diharapkan tidak hanya menjadi pilihan baru moda transportasi umum bagi warga Jakarta, melainkan juga mengubah gaya hidup dari semula mengandalkan kendaraan pribadi menjadi pengguna setia kendaraan umum.

Agung mengatakan, hadirnya MRT harus dapat mengubah gaya hidup warga Jakarta. Dia akan mempopulerkan gaya hidup BMW alias Bus, MRT, Walk.

"Kita ingin ubah gaya hidup, lifestyle, MRT harus mengubah dari traffic kayak begini, menjadi katalis mengubah gaya hidup, budaya, namanya BMW," kata Agung.

Nantinya, bus yakni Transjakarta akan terintegrasi atau menjadi bus pengumpan yang mengantarkan warga menuju stasiun MRT.

"Bus harus terintegrasi sama kita," kata dia.

Sedangkan gaya hidup suka berjalan kaki, kata Agung, akan didorong dengan penataan trotoar lebar dan lengkap di sekitar stasiun MRT. Selain itu, untuk mendorong warga agar antusias naik MRT dan meninggalkan mobil pribadinya, PT MRT memastikan kenyamanan dan keamanan MRT.

Mengenai masinis, meski telah menggunakan masinis otomatis, masinis tetap berada di kereta untuk berjaga bila ada kondisi tidak diinginkan. Masinis direkrut dari pegawai KAI berprestasi dan dilatih di MRT Malaysia. Kedua adalah waktu tunggu penumpang yang hanya 5 menit.

"(ada masinis atau manual) bila listrik putus, di situ manual (masinisi) harus bisa mengemudikan termasuk ngerem," kata dia.

Kenyamanan MRT

Agung menyebut, stasiun akan dilengkapi pendingin, elevator dan lift. Untuk keamanan, stasiun dilengkapi CCTV hingga pintu penghalang banjir untuk stasiun bawah tanah.

Bila ingin menggunakan MRT, calon penumpang bisa masuk pada pintu masuk MRT yang memiliki nama stasiun, dan langsung tersedia eskalator yang mengantar ke terminal bawah tanah.

Untuk jalur bawah, calon penumpang MRT bisa masuk ke lantai bawah level I atau area publik. Di sana, calon penumpang bisa menakmati area komersial untuk shoping atau sekadar kongkow atau penumpang bisa langsung masuk ke pintu otomatis. Untuk masuk ke dalam kereta, penumpang bisa turun satu lantai lagi di area platform.

"Ada beberapa proteksi, stasiun, pintu sepanjang underground agak naik ke atas. Terutama dukuh atas, itu pintunya paling tinggi 1,2 meter. Naik tangga baru pintu. ada sensor dan kita ada flood gate," ujar Agung.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Let's block ads! (Why?)


Baca Kelanjutan Menanti Gaya Hidup Baru Lewat MRT - News Liputan6.com : http://ift.tt/2h1PhUJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menanti Gaya Hidup Baru Lewat MRT - News Liputan6.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.