Gaya Hidup Digital Makin Masif, Bisnis Digital Operator Tumbuh ... - Pikiran Rakyat

BANDUNG, (PR).- Beberapa tahun terakhir pertumbuhan bisnis digital operator seluler di Indonesia menyentuh angka double digit. Kondisi itu didorong kian masifnya gaya hidup digital, khususnya di kelompok masyarakat usia muda (youth).

Demikian diungkapkan Manager Branch Bandung PT Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, pada Meet & Greet Pemain Film Benyamin: Biang Kerok di Park View Hotel, Jln. Sukajadi, Bandung, Rabu, 8 Maret 2018. Menurut dia, saat ini semakin banyak anak muda yang Indonesia yang sulit terlepas dari internet.

"Youth adalah segmen pasar yang sangat besar bagi layanan data. Keseharian mereka tidak jauh dari media sosial, vlog, game online, dan sejenisnya. Mereka sangat haus dengan produk-produk digital yang inovatif," kata Saki.

Selain menjadi konsumen online, menurut dia, saat ini banyak juga anak muda yang terjun ke sektor ekonomi kreatif digital. Mereka menciptakan beragam produk digital yang bukan hanya mampu menjadi solusi persoalan masyarakat, tapi juga memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis telekomunikasi, Telkomsel berusaha hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk digital inovatif dan di sisi lain juga berupaya turut mendorong iklim usaha kreatif berbasis digital," ujarnya.

Upaya yang dilakukan Telkomsel dalam memenuhi kebutuhan produk kreatif digital masyarakat, menurut dia, adalah dengan menghadirkan beragam konten digital menarik, mulai dari NSP, video, dll. Salah satunya adalah konten digital terkait film Benyamin: Biang Kerok.

Sementara upaya mendukung industri kreatif dilakukan Telkomsel dengan mensponsori film besutan Sutradara Hanung Bramantyo tersebut. Saki mengatakan, sponsorship tersebut juga dilakukan sebagai bentuk dukungan Telkomsel bagi karya anak bangsa.

Konsumsi data

Tingginya pertumbuhan bisnis digital tanah air juga sempat dilontarkan Vice President (VP) PR XL Axiata, Tbk. Central Region, Rd. Sofia Purbayanti. Menurut dia, banyak kaum muda urban yang sudah sangat tergantung dengan beragam aplikasi digital.

Selain tingginya permintaan produk digital, menurut dia, kondisi itu juga bisa dilihat dari tingkat konsumsi data. Ia menilai, segmen pasar usia muda (youth) terbilang tinggi dalam penggunaan data. Bahkan, mereka rela bergadang untuk menghabiskan kuota malam.

"Penggunaan kuota anak-anak mahasiswa bahkan jauh melampaui pelanggan usia kerja. Segmen pasar ini pula yang banyak menggunakan beragam aplikasi digital," tuturnya.

Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan, pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia akan melampaui 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Sementara pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta orang dan 40% diantaranya, atau sekitar 106 juta orang adalah penggila media sosial. Sebanyak 82% pengguna intenet kerap mencari informasi produk melalui mesin pencari, seperti Google.***

Let's block ads! (Why?)