Fatayat Pacitan Ajak Masyakarat Jadikan Senam sebagai Gaya Hidup - Islam NU (Blog)

Pacitan, NU Online

Pimpinan Cabang Fatayat NU Pacitan Jawa Timur mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, yakni dengan menjadikan olahraga senam sebagai bagian dari gaya hidup.

Ajakan itu mereka sampaikan melalui lomba senam yang mereka gelar dalam rangka memeriahkan hari lahir (harlah) ke-68 Fatayat NU, peringatan hari Kartini, dan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (14/4) di halaman SD Nuril Islam Pacitan.

"Lomba ini bukan sekedar lomba, tapi lebih kepada mengajak masyarakat dan kader Fatayat untuk menyadari arti sebuah kesehatan, meskipun saat ini baru lewat senam. Karena sebenarnya ketika kita sakit, maka kita baru akan merasakan betapa mahalnya arti sehat," kata Sektretaris Fatayat NU Pacitan, Murtiyaningsih kepada NU Online.

Menurutnya, dengan alasan kesibukan mengurus rumah tangga atau karena sibuk bekerja, banyak masyarakat khususnya ibu-ibu yang kurang memperhatikan pola hidup sehat dan enggan meluangkan waktunya untuk berolahraga. Padahal dengan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup maka akan memberikan manfaat yang positif bagi kesehatan diri dan keluarga.

"Kami berprinsip bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang kuat. Fatayat NU harus sehat secara jasmani dan rohani. Selain itu, senam Fatayat NU ini harus kita lestarikan, kalau tidak kita siapa lagi yang akan melestarikannya," katanya.

Lomba senam sendiri diikuti sebanyak enam perwakilan pimpinan anak cabang, diantaranya, Anak Cabang Pacitan, Arjosari, Punung, Kebonagung, Ngadirojo, dan Sudimoro.

Lomba digelar untuk mengubah persepsi di mata masyakarat bahwa Fatayat NU tidak hanya melulu mengurusi kegiatan keagamaan tapi juga peduli akan gerakan kesehatan.

Bersamaan dengan lomba senam, digelar pula lomba merias tumpeng. Sebagai sarana membekali para kader dengan berbagai keterampilan yang bernilai ekonomis. Sebab ketrampilan ini makin dibutuhkan masyarakat khususnya untuk acara pernikahan, ulang tahun, dan tasyakuran.

Lomba menghias tumpeng juga diikuti enam anak cabang, Pacitan, Arjosari, Punung, Kebonagung, Tulakan, dan Sudimoro. (Zaenal Faizin/Muiz)

Let's block ads! (Why?)