TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaya hidup sedentari (malas bergerak) menjadi isu penting di Indonesia maupun seluruh dunia.
Bahkan telah terbukti menjadi faktor penyebab meningkatnya penyakit tidak menular sehingga mencegah masyarakat Indonesia memiliki kehidupan yang lebih baik.
Secara global, kurangnya aktivitas fisik diestimasikan menimbulkan biaya pelayanan kesehatan dalam setahun hingga sebesar INT $54 milyar, dimana 57% ditanggung oleh sektor publik dan tambahan $14 miliar menyebabkan hilangnya produktivitas.
Untuk melawan gaya hidup sedentari, disarankan untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari setidaknya tiga kali dalam seminggu atau total 2,5 jam per minggu.
"Latihan fisik dapat dilakukan dimanapun dalam keseharian kita, termasuk di rumah," kata dr. Ade Jeanne L Tobing, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga saat kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak yang diadakan ANLENE di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Dikatakannya, tulang, sendi, dan otot bekerja sama untuk mendukung setiap gerakan yang kita lakukan setiap hari.
Baca: 7 Trik Membentuk Tubuh Ramping hanya Dalam Waktu 2 Menit, Tak Perlu Obat Diet dan Olahraga Ekstrim
Tulang adalah jaringan hidup yang mengalami perusakan dan pembentukan (remodeling), latihan fisik dengan pembebanan (weight bearing exercise) menyebabkan jaringan tulang baru terbentuk sehingga membuat tulang lebih kuat dan padat.
"Aktivitas fisik semacam ini juga membuat sendi lebih fleksibel dan otot lebih kuat. Tulang, sendi, dan otot menjadi lebih kuat ketika otot mendorong dan menarik tulang selama latihan fisik,” katanya.
Disebutkan, latihan fisik idealnya dapat mewakili tiga kategori berikut: Cardiorespiratory fitness, Stretching, dan Strengthening.
Baca Kelanjutan Lawan Gaya Hidup Sedentari, Ini Saran Dokter Spesialis ... - Tribunnews : https://ift.tt/2qrl7OX
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lawan Gaya Hidup Sedentari, Ini Saran Dokter Spesialis ... - Tribunnews"
Post a Comment