Search

Membunuh Demi Gaya Hidup - Tribun Jateng

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sungguh kejam. Pelaku pembunuhan seorang sopir taksi online ternyata dua remaja yang masih berstatus pelajar SMK kelas X. Saat kawan-kawan seusia mereka merencanakan masa depan untuk menggapai cita-cita, pelaku pembunuhan ini justru merancang aksi brutal. Memesan taksi online dan lalu membunuh sopirnya di tengah perjalanan.

Senin (22/1) malam polisi berhasil meringkus mereka, IBR dan DIR, di kediaman masing-masing. Tak ada alasan yang bisa membenarkan penghilangan nyawa seseorang. Dan, kini mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di balik jeruji.

Diberitakan Tribun Jateng, Sabtu (20/1), ditemukan sopir taksi online, Deny Setiawan (25), dengan luka sayatan di leher di sebuah komplek perumahan di Sambiroto, Kota Semarang. Mayatnya digeletakkan di tengah jalan dan pelaku meninggalkannya begitu saja.

Kasus ini tak lagi dipandang sebagai sebuah kenakalan remaja. Mengapa kedua pelaku setega itu melakukannya? Dugaan sementara, pelaku memang berniat hendak menguasai harta milik korban, baik dompet, handphone, dan mobil.

Kepada polisi, kedua pelaku berdalih ingin mendapatkan uang untuk membayar SPP. Namun dalam keterangan kepala sekolah mereka, kenyataannya, kedua pelaku berasal dari keluarga yang terbilang berkecukupan ekonomi.

Perlu kajian mendalam mengenai motif pasti kedua pelaku dan latar belakang bagaimana remaja bisa memunculkan ide kriminal.

Hanya saja, di akun media sosial satu pelaku di antaranya, terlihat gemar memamerkan kehidupan dan pasangannya di media sosial. Pelaku terlihat mengunggah beberapa foto dengan pose di depan mobil yang berbeda. Netizen pun menilai pelaku ini ada kecenderungan untuk menunjukkan eksistensinya melalui mobil-mobil terbaru.

Sangat disayangkan bila ternyata pemicu aksi kriminal remaja ini demi menuntaskan hasrat gaya hidup.
Mereka tak lagi berpikir nasib keluarga korban yang ditinggalkan.

Layanan transportasi berbasis aplikasi online, baik sepeda motor maupun mobil, belakangan ini menjadi mata pencaharian yang fenomenal. Masyarakat berbondong-bondong menjadi sopir transportasi online. Keberadaannya mampu memberikan peluang masyarakat untuk mendapatkan penghasilan bagi keluarga. Mereka ada yang menjadikannya sebagai pekerjaan utama, dan sebagian lain menjalaninya sebagai pekerjaan sampingan.

Kasus pembunuhan driver tranportasi online di Semarang ini bukan kali ini saja terjadi. Pada Juli 2016, driver Gojek, Ari Firmanto, juga mengalami hal serupa. Ia digorok oleh penumpangnya dan motornya dilarikan.
Patut diapresiasi gerak cepat polisi yang telah berhasil mengungkap keberadaan pelaku kasus-kasus ini. Upaya pelaku pembunuhan yang hendak menghilangkan jejak, tak bisa ditutupi teknologi dalam aplikasi online yang mempermudah pelacakan. (tribunjateng/moh anhar)

Let's block ads! (Why?)


Baca Kelanjutan Membunuh Demi Gaya Hidup - Tribun Jateng : http://ift.tt/2Gcwi5l

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Membunuh Demi Gaya Hidup - Tribun Jateng"

Post a Comment

Powered by Blogger.