Search

Enam Keuntungan Sehat dari Gaya Hidup Anti Sampah, Simak ... - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis buku Zero Waste Adventure, Siska Nirmala masih terus berusaha mengurangi sampah dalam kehidupannya. Ia mencoba selalu membawa botol air minum isi ulang sehingga sangat berusaha tidak menggunakan botol air minum plastik. Ia pun selalu sedia tas kain di dalam tasnya agar bisa menolak tas kresek saat belanja ke mini market. Tak jarang para penjual tahu atau kopi merasa aneh ketika Siska meminta tempat makannya atau toples yang dia bawa digunakan sebagai wadah belanja tahu atau kopi untuk mengurangi plastik. Tidak hanya itu, aksi mengurangi sampah dilakukannya juga di rumah. Keranjang takakura siap 'melahap' sisa-sisa makanan organiknya untuk diolah menjadi kompos. Takakura adalah salah satu metode mengompos sampah organik yang mudah diterapkan di rumah.

Secara prinsip, zero waste memang gaya hidup yang menekan produksi sampah. Siska mengatakan gaya hidup meminimalkan sampah ini ternyata memberikan dampak gaya hidup yang lebih sehat. "Pada akhirnya gaya hidup ini berkorelasi dan bahkan mengolaborasi berbagai gaya hidup sehat lainnya," kata wanita yang pernah naik gunung dengan menekan produksi sampah ini. Baca: Kaesang Pangarep 'Nebeng' Kakak, Simak 5 Bisnis Besar Kakak-Adik

Berikut beberapa gaya hidup sehat yang didapat dengan mengikuti gaya hidup zero waste.

1. Gaya Hidup Sehat Tanpa MSG

Glutamate atau MSG. Foto:diytrade.com
MSG, singkatan dari monosodium glutamat. Sederhananya, MSG adalah garam natrium yang memberikan rasa gurih pada makanan. Kalau berselancar di internet, banyak perdebatan tentang dampak negatif MSG pada kesehatan. Siska percaya bahwa mengkonsumsi terlalu banyak MSG tidak baik untuk kesehatan.

Tanpa secara langsung menghindari MSG, menerapkan gaya hidup zero waste justru mendorong orang untuk menjauhi si perasa makanan ini. Maklum, rata-rata MSG dalam bentuk bumbu instan dijual dalam kemasan plastik ukuran kecil. "Setelah menerapkan gaya hidup zero waste, saya memilih hanya menggunakan bumbu garam, merica, dan gula untuk masak sendiri di rumah. Tiga bumbu utama ini sudah cukup untuk membuat rasa makanan mantap, dengan diperkuat rempah-rempah lainnya. Karena prinsip zero waste, semakin minim, sederhana, dan natural bumbu yang digunakan maka semakin sedikit juga sampah yang dihasilkan," katanya. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?

2. Gaya Hidup Vegetarian

Prinsip zero waste untuk menghindari makanan berkemasan akhirnya membuat pilihan kita akan jatuh pada sayuran dan buah-buahan. Daging seperti daging ayam atau sapi juga sebenarnya bisa ditemukan dijual tanpa kemasan. Sayang kebanyakan makanan dengan protein nabati ini pada umumnya dijual dengan plastik di Indonesia. Siska mengatakan bila hendak membeli daging tanpa plastik, perlu usaha keras dengan selalu membawa wadah, dan berbelanja di pasar tradisional. Maklum, di supermarket, rata-rata daging sudah ditimbang dan selalu berplastik. "Saya pribadi sangat jarang belanja daging untuk masak di rumah. Tanpa niat untuk menjadi seorang vegetarian, menerapkan gaya hidup zero waste bisa mendorong kita lebih dekat ke arah sana," kata Siska yang lebih menyukai ikan dibanding daging.

3. Diet Air Putih

Ilustrasi menuang air putih ke gelas. shutterstock.com

Air putih bagus untuk kesehatan. Bahkan banyak orang melakukan diet air putih untuk menurunkan berat badan. Ada juga yang melakukan detoksifikasi dengan banyak minum air putih, untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Dalam buku Zero Waste Adventure, Siska menceritakan kalau dulu ia adalah orang yang kurang suka minum air putih. Ia lebih memilih minum minuman segar dalam kemasan botol plastik yang biasanya terdiri dari jenis teh, kopi, jus. Baca: Awal Mula Francia Raisa Tahu Penyakit yang Diderita Selena Gomez

Dengan menerapkan gaya hidup zero waste, mau tidak mau Siska akhirnya mendekatkan dengan gaya hidup diet air putih. Tanpa bermaksud diet untuk menurunkan berat badan ataupun detox racun, namun karena dipicu untuk menghindari minuman berkemasan. "Mendekatkan gaya hidup zero waste, membuat minum air putih jadi kebiasaan yang tidak membebani diri," katanya.

4. Gaya Hidup Minimalis

Ilustrasi sofa minimalis. Combiboilersleeds.com

Selain dari makanan yang dikonsumsi, sampah juga Anda hasilkan dari barang-barang yang dibeli. Makin banyak barang yang Anda beli, makin banyak juga pontensi sampah yang Anda hasilkan. Gaya hidup minimalis bisa menjadi salah satu tahapan zero waste. "Karena setelah kita terbiasa mengurangi sampah dari konsumsi makanan, maka secara otomatis mengurangi barang-barang yang kita miliki adalah hal yang ingin kita lakukan," kata Siska.

Sejak 2016 Siska memutuskan untuk menekan membeli barang-barang baru lagi. Ia juga tidak lagi membeli benda-benda tidak penting, seperti pernak pernik yang tidak pernah diperlukan. Memang Siska pernah merasa tergiur untuk membeli barang hanya karena dasar keinginan saja. "Tapi setidaknya, dengan memasang target untuk tidak membeli barang-barang tidak penting, penambahan barang yang saya punya juga sangat minim," katanya. Baca: Donor Kornea Mata Belum Populer, Apa Saja Kendalanya?

Saat ini, Siska masih terus berusaha untuk mengurangi barang-barang yang sudah ia punya, tapi tidak pernah dipakai. Memang butuh proses yang panjang untuk benar-benar bisa hidup minimalis dengan sedikit barang yang dimiliki. "Tapi saya tidak terburu-buru untuk bisa segera menjadi pelaku gaya hidup minimalis, karena sebenarnya saya tidak menargetkan untuk menjadi seorang minimalis, namun gaya hidup zero waste pada akhirnya menuntun saya untuk menuju minimalis," katanya.

5. Gaya Hidup Lambat

Slow Life Movement alias Gaya Hidup Lambat adalah gaya hidup dengan menerapkan pendekatan lambat pada aspek kehidupan sehari-hari. Kata SLOW juga memiliki arti Sustainable (berkelanjutan), Local (lokal), Organic (organik), dan Whole (utuh atau tidak diproses). Menurut Siska, slow life movement menjadi masif karena tren hidup yang serba cepat saat ini. Orang-orang seakan terus dikejar waktu dan pada akhirnya berdampak pada konsumsi makanan yang juga instan, komunikasi cepat, dan teknologi yang canggih. Dampaknya gaya hidup yang serba cepat ini membuat kerusakan lingkungan, permasalahan sampah, hingga masalah sosial. Baca: Epilepsi Kambuh pada Anak, Lakukan Tindakan Darurat Ini

Menerapkan gaya hidup zero waste, membuat kita mengurangi produksi sampah dengan tidak menerapkan hal instan. Misalnya saat berbelanja, dengan pola pikir zero waste Anda harus memikirkan tempat belanja yang memungkinkan berbelanja makanan tanpa kemasan. Kemudian tidak lupa menyiapkan daftar belanjaan agar belanja sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Tidak lupa selalu menyiapkan kebutuhan berbelanja seperti kantong kain dan beberapa wadah makanan.

Belanjaan pun harus diproses sendiri untuk dimasak. Selesai masak, masih ada sisa memasak (sampah organik) yang harus dikompos. "Proses tersebut harus dilakukan tentunya di tengah kesibukan kita lainnya. Hal ini akhirnya mendorong kita untuk membuat prioritas mana yang harus dilakukan, dan tidak dilakukan demi efektivitas waktu," kata Siska yang akhirnya mencoba untuk mengurangi mobilitas.

6. Gaya Hidup Bersepeda

Ilustrasi bersepeda. Shutterstock

Masih berkaitan dengan mobilitas, gaya hidup zero waste juga mendorong untuk penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Tidak hanya Anda akan mengurangi polusi dari kendaraan, gaya hidup ramah lingkungan ini bisa mendorong Anda untuk lebih banyak bergerak dan hidup sehat. Baca: Waspada, Stroke saat Bangun Tidur atau saat Aktivitas Berat

Untuk kota-kota besar di negara maju, transportsi publik tentunya menjadi pilihan yang menyenangkan untuk berkendara. Namun di Indonesia, transportasi publik justru membuat galau karena sistemnya yang masih belum baik. Setidaknya Anda masih punya pilihan untuk kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Bersepeda saat mobilitas pekerjaan rendah, jalan kaki ketika pergi ke tempat-tempat dekat. Bila sedang bersama teman-teman, menggunakan taksi online bersama juga bisa menjadi pilihan daripada mengendarai satu mobil untuk seorang diri. "Mobilitas kita karena pekerjaan atau hal lainnya memang masih tinggi, tapi setidaknya Anda bisa mulai mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di waktu-waktu tertentu. Dan menerapkan gaya hidup zero waste mendorong tumbuhnya motivasi untuk melakukan hal itu," kata Siska.

Let's block ads! (Why?)


Baca Kelanjutan Enam Keuntungan Sehat dari Gaya Hidup Anti Sampah, Simak ... - Tempo.co : http://ift.tt/2Fyc84S

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Enam Keuntungan Sehat dari Gaya Hidup Anti Sampah, Simak ... - Tempo.co"

Post a Comment

Powered by Blogger.