APPBI Sulselbartengtra: Gaya Hidup Masyarakat Sulsel Mulai ... - Inikatacom

MAKASSAR, INIKATA.com – Era digitalisasi semakin tumbuh pesat. Membuat daya beli masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai bergeser.

Demikian yang dijelaskan Genereal Manager, Imelda Christiana saat ditemui di Trans Studio Mal (TSM) Makassar, Senin (13/11/2017).

Dia mengatakan, Sulsel tak mengalami penurunan daya beli, namun yang terjadi adalah pergeseran gaya hidup dari tunai ke non tunai.

“Bukan daya beli masyarakat menurun, tetapi pindah ke market online. Dan itu, terlihat transaksi di online naik dan jasa pengiriman,” ujar Imelda.

Imelda menyebutkan, kebanyakan orang lebih memilih membeli barang tanpa memperhatikan brand dan durability peoduct. Bahkan, gaya hidup masyarakat mulai bergeser.

“Yang penting bisa berfungsi. Betul, gaya hidup saat ini mulai bergeser. Kebanyakan, lebih banyak mengeluarkan di area lifestyle, leisure dan kuliner,” kata Imelda.

Menurutnya, hal itu karena mengutamakan existensi mereka agar terlihat di media sosial (medsos).

“Coba +lihat di medsos, seperti Instagram. Kebanyakan pergi keluar negeri, lalu duduk di resto yang keren. Itu yang sekarang melanda masyarakat Indonesia,” ungkap Imelda.

Melihat hal itu, kata Imelda tak membuat terhadap kehadiran retail-retail baru. Oleh karena itu, membuat divisi online.

“Tidak berpengaruh muncul nya retail. Kan lagian retail massive productnya, murah, terjangkau dan bagus,” imbuhnya.

Sulsel adalah gerbang perkembangan Kawasan Indonesia Timur (KTI), oleh karena itu, Imelda berharap kedepannya tantangan kedepannya bagaimana. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menghadirkan inovasi-inovasi terbaru untuk menggaet pengunjung.

“Masih banyak kesempatan untuk tumbuh jauh lebih besar. Entah seberapa bisa kita beradaptasi, untuk itu kami mempersiapkan diri terkait hal itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel membukukan pertumbuhan perekonomian Sulsel. Berdasarkan hasil potretnya, perekonomian Sulsel mengalami penurunan pada kuartal III, sebesar 6,25 persen. (**)

Let's block ads! (Why?)